Setelah diadakannya perhitungan dan pemungutan suara estafet kepemimpinan dan kepengurusan baru Dewan Mahasiswa berhasil dimenangkan koalisi 02 Dema Bersama. Setelah sebelumnya melalui serangkaian, kampanye, debat dan penyampaian visi-misi dalam menghadapi pihak oposisi koalisi 01. Tiga ketua baru yang terpilih dari koalisi tersebut adalah Nur Alamsyah, Fathan Faqihul Wafa dan Fahmi Akhyar.
Pada sabtu malam (09/26), para Pengurus baru Dewan Mahasiswa dilantik dan bersaksi untuk menjalankan amanah di hadapan Wakil Rektor Satu Al-ustadz Hamid Fahmy Zarkasyi,M.A. Bertempat di Hall Pertemuan lt 4 Gedung Terpadu, acara tersebut dihadiri langsung tiga wakil rektor UNIDA Gontor. Tujuan dari diadakannya agenda ini sendiri merupakan betuk edukasi kepada Mahasiswa lainnya mengenai alur dinamika keorganisasian dalam kampus.
Acara diawali dengan laporan pertanggungjawaban yang dibacakan oleh Ketua Dewan Mahasiswa, Iqbal Febriansyah mengenai kinerja dema kabinet garda aspirasi UNIDA selama setahun. Secara keseluruhan hasil kerja setiap departemen dilaporkan dihadapan jajaran Wakil Rektor, Dosen dan Mahasiswa. Dalam pembacaan laporan tersebut juga dibacakan mengenai hasil pencapaian sekaligus evaluasi dari program kerja pengurus DEMA. Selepas selesainya pembacaan laporan kerja, para pengurus dewan mahasiswa baru pun langsung dipanggil satu persatu diatas panggung. Dimana mereka bersaksi dan berjanji menjalankan amanah DEMA periode 2021-2022.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan mandat yang diberikan oleh Ketua dema lama kepada yang baru dan kata-kata sambutan dari kedua belah pihak. Dalam sambutan terakhirnya Muhammad Fikrul Umam berharap kepengurusan DEMA yang baru dapat berkembang lebih baik lagi kedepannya meskipun berganti kepemimpinan. Disambung dengan sambutan dari ketua DEMA baru Fahmi Akhyar menyampaikan komitmennya untuk dapat memajukan dema selama satu tahun kedepannya.
Ustadz Hamid Fahmy Zarkasyi menyampaikan bahwa banyak dari mereka yang dahulu merupakan ketua DEMA menjadi seorang berpengaruh bagi masyarakat. Seorang individu yang dipilih menjadi ketua organisasi tertinggi di kampus memiliki pola pemikiran dan inisiatif yang lebih aktif. Dimana pola pemikiran yang diajarkan di UNIDA Gontor ini juga disertai dengan adanya zikir mengingat Allah. Karena dewasa ini banyak dari mereka yang hanya bisa berpikir namun tidak berzikir kepada Allah sehingga akhirnya dikuasai hawa nafsu. Sebagaimana contohnya adalah seorang pencuri, dimana dia berpikir untuk bisa menjadi kaya dengan mengambil hak orang lain.
by: Byan